By
Luxia
Hi JJ-ers… Dah lama tak jumpa… Apa kabar semua?
Aku kali ini ingin bercerita mengenai pengalaman berwisata di kota Jakarta dengan Bus Wisata 2 tingkat yang baru direlease oleh pemerintah DKI Jakarta pada tahun 2015 yang lalu. Jadi, keinginan ini sebenarnya udah terpendam sekian lama tapi selalu ragu tuk merealisasikannya. Rasa Penasaranlah yang mendominasi keinginan ini, seperti apa yah kira2 rasanya naik bis wisata 2 tingkat keliling kota jakarta ini. Selama ini kan taunya adanya di luar negeri doank… Hop On Hop Off… Keinginan menjadi semakin kuat setelah peresmian RPTRA Kalijodo. Dan akhirnya aku realisasikan bareng sama beberapa teman ex Gatnas Lombok IX. Selain melepas kangen juga merealisasikan rasa penasaran ini. Bagaimana caranya dan mesti naik dari mana baru nyaman dan bisa pilih tempat duduk yang nyaman? Yuk.. keliling bareng kami…
Bus Wisata Jakarta ini terbagi menjadi 5 tema/rute, yaitu :
1. Sejarah Jakarta (History of Jakarta)
2. Jakarta Baru (Jakarta Modern)
3. Pencakar Langit Jakarta (Skyscrapers)
4. Kesenian & Kuliner (Art & Culinary)
5. RPTRA Kalijodo
Berikut rute lengkapnya :
Untuk rute bertemakan Sejarah Jakarta, Jakarta Baru, Pencakar Langit Jakarta dan RPTRA Kalijodo, Bus Wisata Gratis Jakarta beroperasi mulai jam 09.00 hingga 17.00 WIB (Senin – Sabtu) dan jam 12.00 hingga 19.00 WIB (Minggu).
Untuk rute bertemakan kesenian & kuliner, Bus Wisata Gratis Jakarta beroperasi mulai jam 17.00 hingga 23.00 WIB dan hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu saja.
GRATIS LHOO...!!!
Bagi teman-teman yang hendak memulai perjalanan Wisata dengan Bus Gratis ini dari Balai Kota bisa menggunakan beberapa alternative kendaraan umum menuju kesana antara lain :
1. Busway
ada beberapa alternatif, antara lain yaitu :
- Dari Harmoni: ambil yang ke arah Blok M, turun di halte Monas, lalu tunggu Busway yang ke arah Pulo Gadung dan turun di Halte Balai Kota.
- Dari Harmoni: bisa langsung tunggu busway yang ke arah Pulo Gadung, turun di Halte Balai Kota.
- Dari Blok M: ambil yang ke arah Kota, turun di halte Monas lalu nyambung ke arah Pulo Gadung dan turun di Halte Balai Kota.
2. Kereta Api (Commuter Line),
Jurusan yang paling dekat adalah Stasiun Tanah Abang. Keluar dari Gate Out ke kanan menuju jalan raya lalu belok kiri ke arah lampu merah… langsung aja naik ojek. Tarif ojek online dari Tanah Abang ke Balai Kota hanya Rp 10.000 – Rp 15.000 saja, tergantung armada apa yg akan dipilh.
3. Bis Umum,
bisa naik yang jurusannya ke Monas, lalu turun di Monas.
Dari halte Balai Kota kita berjalan mundur, akan terlihat plang IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) tepatnya di lapangan parkir IRTI (Jl. Medan Merdeka Selatan, Gambir). Nah di depan IRTI ada bus-bus wisata yang sedang menunggu penumpangnya.
Setelah sekian bulan tidak bertemu, kangen-kangenan, ceng-cengan, akhirnya kami tetapkan hati untuk berkumpul kembali di hari Sabtu yang cerah itu. Kami ber-10 (Aku, Ibu @Titi Setianingsih, Ghea @Gayatri, Ibu Rina (FB Rina Dwi Cahyani) + Putri Sulungnya, Mak @menie + Anak Bungsunya, FB Netty Neh, Cici @eka wibisono dan Mba @Onya Deisi) berkumpul pada jam 10.00 WIB di IRTI .
Penampakan Bus Wisata tema : Sejarah Jakarta
Tunggu punya tunggu, belum nemu Bus Wisata yang menuju kea rah Juanda seperti rencana awal kami, akhirnya daripada buang-buang waktu, diputuskanlah naik Bus Wisata apa aja yang masih kosong. Jadilah, pilihan pertama jatuh pada Jurusan RPTRA Kalijodo. Kamipun naik Bus dan bergegas menuju ke tingkat 2. Ternyata pada hari itu ada 2 group lainnya yang sedikit mencolok seragamnya selain kami, group berbaju merah dan biru.
Bus Wisata ini Bersih, Aman (meskipun tetap waspada ya) dan Nyaman. Ber-AC, 2 tingkat, serta supirnya membawa bisnya tidak dengan istilah “mo kejar omset” alias bus berjalan cukup baik dan tidak ngebut, statis gasnya, sehingga tidak ada tuh cerita rem mendadak atau klackson2an seperti layaknya bus-bus lainnya di Jakarta.
Ketika berada di dalam Bus Wisata Gratis Jakarta ini harap diperhatikan beberapa aturannya ya, seperti :
- Dilarang mengkonsumsi makanan dan minuman di dalam Bus Wisata
- Dilarang berdiri selama perjalanan keliling Jakarta
- Tidak ada istilah penumpang berdiri di dalam Bus Wisata
- Bagi penumpang yang terlebih dahulu datangnya silahkan langsung menuju ke tingkat 2 dan diisi penuh, sedangkan bagian bawah diprioritaskan bagi penumpang Lansia, Hamil dan Disable.
- Bagi yang bawa anak kecil sebisa mungkin anaknya dipangku agar kursi nya bisa digunakan penumpang yang lainnya.
- Satu lagi tambahan dari aku, bagi orang tua yang membawa anak2 mohon dapat menasihati anak-anaknya apabila duduk di tingkat 2 agar duduk dengan manis. Ini pengalaman kami kemarin, ada anak sekitar umur 6-7 tahun yang kesal dengan orang tuanya, lalu menghentak-hentakkan kakinya di lantai Bus tersebut sehingga mengganggu penumpang yang berada di bawah, setelah diperingatkan oleh kondektur Bus Wisata dengan Microphone (karena kondekturnya duduk di lantai 1 dekat supir), tetap saja si anak berulah dan orang tuanyapun tidak bisa melarangnya sampai ada salah satu anggota kami yang ikutan menegur barulah orang tuanya malu dan mengingatkan anaknya. JANGAN YA..CH!!
Bus Wisata tema RPTRA Kalijodo
Mungkin bagi teman-teman yang sudah pernah naik Bus Wisata ini mengeluh ramai tidak bisa dapat duduk di tingkat atas, aku kasih kisi-kisinya sedikit ya. Kalau mau dapat tempat duduk nyaman dan masih banyak pilihan maka cari lah lokasi naik Busnya yang tepat, contohnya :
1. Kalau mau ke RPTRA Kalijodo, naiknya harus dari halte Monas (depan pagar IRTI). Bus ini hanya menurunkan penumpang di halte Kalijodo dan Monas saja. Tetapi bisa menerima penumpang (jika tempat duduknya masih tersisa) di tiap titik pemberhentian yang telah ditandai. Jika dari RPTRA Kalijodo hendak ke tempat lainnya, kita mesti kembali dulu ke Monas untuk kemudian naik Bus Wisata jurusan yang dimaksud.
2. Kalau mau ke Kota Tua / Batavia, Museum Bank Indonesia, Museum Fatahilah, Sunda Kelapa, Toko Merah, Museum Kapal, disarankan untuk naik dari halte Juanda / Istiqlal, karena disitu Bus Wisata tersebut masih kosong tempat duduknya.
Karena tema tulisanku kali ini adalah Bagaimana caranya berwisata di Jakarta dengan Bus Wisata, maka saya singkat saja ya mengenai rute kami.
Rute pertama adalah RPTRA Kalijodo, kurang lebih jam 10.30 WIB kami naik dari halte di depan IRTI lalu turun di RPTRA Kalijodo, perjalanan kami tempuh kurang lebih 15-30 menit saja karena Bus Wisata ini melewati jalur Tol Semanggi lalu turun di pintu tol Jelambar, sehingga cukup mempersingkat banyak waktu mengingat daerah yang dilalui dari mulai Semanggi, Slipi, Grogol dan Latumenten itu macet meskipun hari Sabtu ya.
Setiba di RPTRA Kalijodo kami singgah untuk foto-foto sebentar karena cuaca cukup panas kamipun tidak berlama-lama di Kalijodo dan belum keliling sampai ke lokasi Skateboard. Kurang lebih 30 menit di Kalijodo, berhubung hari sudah siang, matahari sudah di atas kepala yang artinya sudah jam 12 lewat sekian dan perut kami sudah protes minta diisi, maka kamipun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Juanda, hendak kemana kita?? KULINERAAANNN…..
Rombonganpun naik Bus Wisata yang tadi untuk menuju ke Monas (kebetulan kami masih dapat Bus Wisata yang sama dengan waktu kami kesini), karena memang Bus Wisata yang 1 ini tidak melayani rute lain kecuali Monas & RPTRA Kalijodo saja, jadi kita mesti balik dulu ke Balai kota, repot sih memang.. tapi yah,, sesuai kan dengan temanya, keliling Jakarta.. ya sudah lah, kembali lah kita ke Monas.
Setibanya di halte depan IRTI, kami pun bimbang, karena Bus yang ke Juanda masih lama, akhirnya kami putuskan untuk ber-umum-ria saja ke Juanda, karena jaraknya juga gak jauh dari Monas (hanya sekitar 2.4 KM saja). Kami pun mem”belah diri” menjadi 2 grup, 1 naik bajaj dan 1 lagi naik taksi. Tarif Bajaj Rp 20.000/way (syukur kalau bisa nawar dan dapat harga Rp 15.000/way) dan Taksi Rp 16.000/way (kondisi jalan lancar).
Setibanya di area Jl.Veteran 1 No. 10, Gambir, langsung menuju ke toko Ragusa Es Italia. Rombonganpun bergegas mencari tempat duduk didalam toko es krim Ragusa… daaan… PENUH. Seperti sudah kami duga sebelumnya karena memang favorit banget. Ya ok deh, kami pun cek toko sebelah, menu di toko sebelah ada sate ayam, asinan juhi, mie juhi, gado-gado, otak-otak dan minuman. Harga makanannya per-porsi rata-rata Rp 20.000,- saja, sedangkan minumannya berkisar antara Rp 5.000,-/botol s/d Rp 7.000,-/botol saja. Jadi lah kami duduk memesan makanan ditoko ini dan beli "takeaway" es krim Ragusanya.
Ragusa Es Italia adalah Produk es Italia yang telah berdiri sejak tahun 1932 dan menggunakan bahan dasar susu sapi segar sehingga menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut, tidak terlalu manis dan tidak menggunakan bahan pengawet. Toko es krim Italia ini hanya menjual tujuh rasa dasar es krim yang meliputi coklat, vanila, mocca, stroberi, nougat, durian, dan rum raisin dan beberapa kombinasi es krim lainnya. Pilihan menu favorit di Ragusa ini adalah Banana Split, Spaghetti, Cassata Cisiliana dan Tutti Frutti, harga menu favoritnyapun hanya Rp 35.000,-/porsi dan cukup banyak juga kalau untuk dikonsumsi sendirian.
Berikut Menu es krim yang tersedia di Ragusa:
by Google
Berikut penampakan aslinya:
Banana Split Spaghetti Ice Cream
Tutti Frutti
Selesai makan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Kota Tua/Batavia, sebelum meninggalkan lokasi, kami foto-foto dulu, sekalian perpisahan dengan Mak Menie, yang harus pulang lebih dahulu karena masih ada urusan lain. Selesai foto-foto kamipun menuju ke halte Bus Wisata, dari toko belok kiri, Jl. Veteran 1, jalan kearah luar gang belok ke kanan. Di sini ada 3 rute Bus Wisata yang berhenti mengambil penumpang, yaitu Jakarta Modern, Pencakar Langit Jakarta dan Sejarah Jakarta. Khusus untuk Sejarah Jakarta, antriannya adalah diatas trotoar, posisinya paling kanan. Jangan salah jalur ya, kalo salah jalur bisa diteriakin kondektur Bus untuk antri lagi dari belakang lho.
Bus Wisata Pencakar Langit Jakarta
Lama kami menunggu di halte, sempat bertanya-tanya kenapa busnya belum juga berjalan kearah kami, busnya berhenti sekitar 10 meter dari halte. Para petugas Bus mulai dari driver sampai dengan kondektur sibuk, hilir mudik, keluar masuk bus. Ada apa ya?? Oooo.. Ternyata Busnya sedang disapu dan di Pel dulu, mungkin ada penumpang sebelumnya yang sedikit kurang disiplin makan dan minum hingga menjatuhkan sesuatu yang membuat kotor Busnya…. Jadi ingat yach… Jangan abaikan larangannya. Kasian petugas-petugasnya.
Menunggu sekitar 10-15 menitan, akhirnya bus wisatanya menghampiri kami dan penumpang mulai berjalan ke dalam bus dan bergerak menuju ke tingkat atas. Buspun jalan menuju Kota Tua dengan melewati Jalan Gajah Mada.
Tiba di depan Museum Bank Indonesia, jam tangan menunjukan waktu sudah pukul 15.55 WIB, sudah tidak bisa masuk ke Museum Bank Indonesia lagi karena tutupnya jam 16.00 WIB, pintu pagarpun sudah ditutup rapat-rapat. Baik lah, berarti langsung saja menuju Wisata Kota Tua.
Di Kota Tua, kita bisa menemukan Museum Fatahillah, Café-café yang di-design sedemikian rupa sehingga terkesan tua, meskipun menu dan merk restorannya adalah restoran masa kini, seperti Bangi Kopitiam dan lainnya. Ada Indomaretnya juga di samping Café Batavia. Pemandangan mulai menarik karena pintu bangunan masih terkesan kuno, disekitarnyapun banyak berdiri Patung-patungan Pahlawan dan Super Hero Tempo Dulu seperti Imam Bonjol, Gatot Kaca, Tentara Kompeni, Noni Belanda (yang tampangnya jauh dari orang Belanda…. Hehehe); pelukis, souvenir-souvenir, dan lainnya.
Ada sepeda Ontel juga disana, dulu waktu tahun 2013, Saya pernah bawa tamu ke sini, sewa sepeda ontelnya untuk keliling ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Kapal, Pasar Ikan dan Toko Merah, harga sewanya Rp 30.000,- /unit. Tapi sepertinya sekarang Sepeda Ontelnya sudah tidak boleh keluar dari kawasan Kota Tua deh. Tapi menariknya sepeda-sepeda itu sekarang dicat berwarna warni dan masih dapat disewakan untuk pengunjung Kota Tua dan hanya boleh berkeliling didalam saja. Sayang sekali memang, padahal kalau masih boleh berkeliling ke Pelabuhan dan lain2 jadi bisa mengenal obyek-obyek wisata yang lainnya disekitar Kota Tua. Tapi.. ya sudah lah… Kami cukup puas juga dengan pemandangan yang ada disini.
Setelah Capek foto-foto di Kota Tua, jam sudah menunjukkan pukul 17.05, lalu kamipun beranjak keluar dari Kota Tua dan berencana ngopi-ngopi cantik dulu sebelum bubar. Tujuan kami adalah Kopi “Lau Hue” (pernah dibahas oleh Ci Eka Wibisono) tahun lalu. Sebelum Ngopi ternyata Ibu-Ibu sudah lapar perutnya dan akhirnya nongkrong dulu dipinggir jalan didepan Museum Bank Indonesia mencoba jajanan berat pake bakulan di depan gedung Museum Bank Indonesia. Ada Gado-gado, ada Kwetiau, Mie Goreng, Bihun Goreng, lengkap dengan gorengan bakwan serta sambal kacangnya.. Rame lah pokoknya itu bakul. Yang pasti semua happy meskipun rasanya so so banget banget sih katanyaaa…. (karena aku sendiri tidak mencoba).
Setelah nye”nack” jajanan berat itu tadi, kami lanjutkan perjalanan menuju ke Petak 9, Glodok area dengan berjalan kaki (jaraknya kurang lebih 1,2 KM). Kebayang kan bagaimana perjuangan kami hari itu… huff… berjalan kaki kurang lebih 15-20 menit, akhirnya tiba lah di tujuan yaitu kedai “Lau Hue”. Disini kami memesan Liang Teh (Rp 9.000,-), Es Kopi (Rp 12.000,-/gelas), gorengan pisang (Rp 3.500,-/pc), Talas (Rp 6.000,-/pc) dan tapenya (Rp 3.000,-/pc). Dah kecapean jadi gak napsu makan yang berat lagi (atau Ibu-Ibu kita udah kekenyangan ya… hahaha.. kagak tau juga). Yang pasti di Kedai ini ada jual Mi kuah, bihun kuah, kwetiau dan lain-lain khas Bangka.
Ok… Tiba lah saatnya kami harus berpisah di halte Busway Glodok. Sebagian ke Kelapa Gading, Mangga Besar, ke Gajah Mada, dan sisanya kami balik lagi ke Balai Kota dengan menumpang Busway dengan tujuan akhir Monas, Foto-foto lagi sebelum berpisah.
kami minta diturunkan didepan Balaikota. Kami pun menyempatkan diri untuk masuk ke halaman Balaikota dan berfoto ria dengan background Karangan Bunga yang banyak itu... Pertemuan ini singkat memang tetapi cukup berkesan karena memang sudah pada kangen sih…
Akhir kata, bagi teman-teman yang di luar sana, baik Jakarta maupun luar kota, jangan ragu, silahkan mencoba berkeliling Jakarta dengan Bus Wisata Jakarta Ini. Mumpung masih Gratis. Kalau udah lewat dari bulan Oktober 2017, gak tau lagi deh. Dijamin nyaman dan memuaskan.
Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat..!!